Jurus Ampuh Mencontek Yang melegenda


Selamat kepada kamu yang udah mampir di postingan jurus ampuh mencontek yang melegenda. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ahli contek yang handal. Keep reading!!

Sebelum menjadi seorang ahli contek yang professional, kamu harus tau dulu sebuah rahasia besar di dunia contek-mencontek. Kamu harus tau makna di balik kata "mencontek", kamu harus menguasai berbagai macam teknik jitu mencontek, kamu juga harus tau mengapa kamu mencontek dan apa akbatnya jika kamu telah menjadi seorang pecandu contek.Hal-hal seperti di atas adalah hal-hal yang sering diabaikan oleh pelaku contek. Akibatnya, jelas!! Tidak tercapai tujuan yang diharapkan. 

Contek? Mencontek?

Mencontek adalah kegiatan menyalin jawaban atas soal-soal (biasanya ujian) dari kertas jawaban orang lain ataupun dari 'jimat', bahan ajar, ataupun yang lebih canggih dengan media teknologi komunikasi (sms,bbm, dll). Seiring perkembangan zaman, pelaku contek-mencontek semakin kreatif. Bisa dilihat dari cara-cara mereka melakukan kegiatan percontekan ini. Mari kita bahas satu per satu.

A. Menggunakan anggota tubuh

Cara ini sebenarnya sudah mainstream di kalangan pelaku contek, begitu juga di kalangan para pengawas yang menjadi musuh utama dalam dunia percontekan. Cara ini juga merupakan cara paling klasik di era percontekan. Ada yang menggunakan sistem jari tangan, ada yang menggunakan gerakan-gerakan khusus, ada juga yang memanfaatkan bunyi dengan mengetuk2an anggota tubuh (biasanya jari) ke meja. Untuk menggunakan cara ini, pihak yang mencontek harus mempunyai indra yang tajam. Baik itu pengelihatan, pendengaran, serta sifat awas terhadap pengawas. Biasanya, indra pelaku contek, bisa meningkat dengan otomatis ketika mulai memasuki waktu ujian. Tapi tetap saja, apapun itu, cara ini sudah klasik. Tinggalkan cara ini!!

Takdir Penjaja Koran



Seorang remaja laki-laki duduk bersandar di kursi sebuah halte. Tak seperti biasanya, kali ini tidak terlihat tumpukan koran-koran yang akan ditawarkan kepada pengemudi kendaraan setiap kali lampu lalu lintas menandakan tanda berhenti. Ia hanya duduk, melihat teman-teman satu profesi bekerja di seberang jalan. Sesekali ia menghisap rokok kreteknya yang hampir habis. Hanya duduk diam di antara kebisingan yang tak pernah menunjukkan jeda.

Aku mendekatinya. Mencoba mencari tau hal apa yang membuatnya hanya diam disana sementara aku tahu ia butuh uang untuk makan.

"Lu gak kerja gus?"

"Gak bang", jawabnya datar

"Terus lu mau makan apa ntar?"

"Belum kepikiran bang"

Aku terheran, "Gak Gus! Maksud abang, biasanyakan lu paling rajin di antara anak-anak lain. Sekarang kenapa lu yang males?"

Agus menghisap rokoknya dengan tarikan panjang. Kemudian menghembuskan perlahan ke arah atas, menikmati asap terakhir. 

"Bang!" Panggilnya. Membuatku mengarahkan pandangan ke arahnya, walau ia tak menatapku, "Abang percaya sama takdir?"

"Takdir?", Aku semakin yakin kalau ia sedang bermasalah hari ini, "Harus dong Gus, Tuhan mewajibkan kita buat percaya. Kan ada di rukun iman", jawabku

Agus menginjak puntung rokok yang telah habis, "Kalau semuanya udah ditakdirkan, dan kita harus percaya sama takdir, terus kenapa kita harus kerja bang?"

Aku masih diam, Agus melanjutkan "kan percuma aja, kalau aku jualan tiap hari tapi ternyata takdirku emang jadi anak yatim piatu yang miskin. Iya kan bang?"

Aku berdiri dari kursi, mendekat ke Agus "Lu tau ustad Bakri yang tinggal dekat rumah abang?"

"Tau bang. Apa hubungannya?" Agus terlihat bingung

"Beliau yang hari-harinya sholat di masjid, ngajar anak-anak TPA, terus paling rajin ikut gotong royong tiap minggu, kira-kira menurut lu dia percaya sama takdir gak?"

"Pasti lah bang, dia kan kuat agamanya"

"Dan tau gak kalau beliau mau nyebrang masih liat kanan kiri?"

"Iya lah bang, kalau gak liat-liat bisa ditabrak ntar. Gimana sih bang", Agus mulai nyolot

"Nah, itu jawabannya Gus", Aku menepuk pundak Agus, "Orang seperti beliau saja, yang beriman banget  masih berusaha Gus. Padahal dia tau, kalau sudah saatnya mati pasti mati, kalau tuhan belum mengizinkan ia mati, apapun yang menabraknya dia gak bakal mati. Begitu juga dengan jodoh, rezeki, dan takdir lainnya"

Agus hanya diam, Aku tidak tau entah apa yang ia pikirkan saat ini.

"Abang duluan ya, bisa telat ngampus nanti kalau kelamaan ngobrol. Kerja yang bener Gus!", Aku meninggalkannya sementara matanya masih mengikuti kemana tubuhku bergerak menjauh.

Waspada Pelecehan Seksual

Hampir seluruh negara di dunia lagi gencar-gencarnya melakukan pencegahan terhadap pemanasan global. Banyak cara-cara yang dilakukan, seperti 3R (Reduce-Reuse-Recycle), Aksi penanaman pohon masal,  penghematan sumber daya alam. Ngomongin masalah penghematan sumber daya, kita disarankan untuk memanfaatkan dan tidak membuang-buang sumber daya yang (masih) ada, agar kelak keturunan kita masih bisa merasakan apa yang kita rasakan saat ini di masa mendatang. Salah satunya penghematan bahan bakar minyak.

Untuk menghemat bahan bakar minyak, untuk kendaraan contohnya, pemerintah melarang penggunaan BBM bersubsidi untuk kalangan menengah dan atas. Selain itu, banyak cara yang bisa dilakukan. Bisa menghemat dengan menggunakan kendaraan non-bbm seperti sepeda, bisa dengan menggunakan kendaraan secara bersamaan, bisa juga dengan menggunakan kendaraan umum (angkutan kota). Selain untuk penghematan, bisa juga mengurangi polusi akibat asap knalpot dari kendaraan yang terlalu banyak jumlahnya.

Di Indonesia, angkutan umum seperti oplet, bus, taksi, kereta, sudah menjadi alat transportasi yang bisa di andalkan. Sudah sejak lama sekali (entah tahun berapa dimulainya). Namun, sejak tahun lalu image angkutan kota yang sebelumnya menjadi andalan, telah menjadi abu-abu. Bisa dilihat di media cetak maupun digital, bahkan mungkin ada di sekitar kita, banyak yang menjadi korban dalam pemanfaatan angkutan umum tersebut. Ada yang dirampok, diperkosa, bahkan dibunuh. Siapa yang salah?

Kali ini, sesuai dengan campaign project yang mengangkat tema “sexual harrasment on public transportation”, aku coba bahas tentang pelecehan seksual yang marak terjadi belakangan ini pada angkutan umum (taksi, angkot, bus, kereta, dll).

Sumber

Memang pemerintah sudah bertindak tegas terhadap pelaku pelecehan seksual pada angkutan umum. Pemerintah juga sudah memerintahkan kepada pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk menggelar razia-razia supir, serta atribut-atribut seperti kartu id, surat-surat, kelengkapan seperti ketebalan kaca film dan lain-lain sebagai bentuk tindakan untuk mengurangi jumlah kejadian serupa. Tapi apakah bisa kita (khususnya kaum perempuan) hanya mengandalkan pemerintah dan instansi terkait agar terhindar sepenuhnya dari “kecelakaan” tersebut?

Di mana Tuhan?


Ketika beres-beres folder yang berantakan di hardisk, aku nemuin sebuah note hasil copy paste. Note ini udah lama banget ada dan terabaikan di antara file-file lainnya. Kalo gak salah ini udah sejak 2 tahun lalu. Mungkin diantara kamu ada yang udah  baca, entah itu di blog, note facebook, forum, atau tempat lainnya. Isinya dialog antara seorang murid dan guru atheis. Sang professor bertanya kepada muridnya (yang diketahui sebagai Einstein) tentang keberadaan tuhan.

Nah! Karena menurutku isi note ini keren banget, jadi aku copy paste di note facebook. Tujuannya sih sharing aja ama temen-temen facebook. Sengaja nge-tag ke beberapa teman. Alhamdulillah tulisan copy paste itu bikin adem, menginspirasi (kata mereka).

Isinya begini, sorry kalo bahasa inggris, pake google translate aja kali yak :P  

Professor : You are a Christian, aren’t you, son ?
Student : Yes, sir.
Professor: So, you believe in GOD ?
Student : Absolutely, sir.
Professor : Is GOD good ?
Student : Sure.
Professor: Is GOD all powerful ?
Student : Yes.
Professor: My brother died of cancer even though he prayed to GOD to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn’t. How is this GOD good then? Hmm?
(Student was silent.)
Professor: You can’t answer, can you ? Let’s start again, young fella. Is GOD good?
Student : Yes.
Professor: Is satan good ?
Student : No.
Professor: Where does satan come from ?
Student : From … GOD …
Professor: That’s right. Tell me son, is there evil in this world?
Student : Yes.
Professor: Evil is everywhere, isn’t it ? And GOD did make everything. Correct?
Student : Yes.
Professor: So who created evil ?
(Student did not answer.)
Professor: Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don’t they?
Student : Yes, sir.
Professor: So, who created them ?
(Student had no answer.)
Professor: Science says you have 5 Senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son, have you ever seen GOD?
Student : No, sir.
Professor: Tell us if you have ever heard your GOD?
Student : No , sir.
Professor: Have you ever felt your GOD, tasted your GOD, smelt your GOD? Have you ever had any sensory perception of GOD for that matter?
Student : No, sir. I’m afraid I haven’t.
Professor: Yet you still believe in Him?
Student : Yes.
Professor : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn’t exist. What do you say to that, son?
Student : Nothing. I only have my faith.
Professor: Yes, faith. And that is the problem Science has.
Student : Professor, is there such a thing as heat?
Professor: Yes.
Student : And is there such a thing as cold?
Professor: Yes.
Student : No, sir. There isn’t.
(The lecture theater became very quiet with this turn of events.)
Student : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don’t have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can’t go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.
(There was pin-drop silence in the lecture theater.)
Student : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?
Professor: Yes. What is night if there isn’t darkness?
Student : You’re wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light. But if you have no light constantly, you have nothing and its called darkness, isn’t it? In reality, darkness isn’t. If it is, well you would be able to make darkness darker, wouldn’t you?
Professor: So what is the point you are making, young man ?
Student : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.
Professor: Flawed ? Can you explain how?
Student : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good GOD and a bad GOD. You are viewing the concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can’t even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing.
Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your students that they evolved from a monkey?
Professor: If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.
Student : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?
(The Professor shook his head with a smile, beginning to realize where the argument was going.)
Student : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor. Are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?
(The class was in uproar.)
Student : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor’s brain?
(The class broke out into laughter. )
Student : Is there anyone here who has ever heard the Professor’s brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?
(The room was silent. The Professor stared at the student, his face unfathomable.)
Professor: I guess you’ll have to take them on faith, son.
Student : That is it sir … Exactly ! The link between man & GOD is FAITH. That is all that keeps things alive and moving.


Tapi gak semua yang pro, ada 1 orang teman facebook tiba-tiba komen seperti ini :
“Gimna kalau pikiran yang menciptakan tuhan? Karena keyakinan itu datangnya dari pikiran”

Pertanyaan yang cerdas (secara logika). Kemudian setelah menjawab dengan opiniku sendiri, terlontar lagi pertanyaan dari orang yang sama :
“Kalau manusia itu diciptakan kenapa harus dikasih pikiran kalau kita dituntut untuk menyembah, knp ngak diciptakan kayak robot aja?? Soalnya robot bisa menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang”

Kemudian :
“Nah itu ko bisa mikir ngak cuma nyembah berarti ada disitu pemikiran ko tentang tuhan itu loyal trus apa tujuannya perintah kalau tiap orang bebas untuk memilih dengan akal

Atheis yang aku maksud itu sudah tepat mereka tidak mempercayai yang tidak real bukan menyatakan tuhan itu salah mereka yang menyatakan diri mereka atheis tidak pernah menyalahkan tuhan yang ada di kitab tapi tidak pernah percaya itunyata karena otak manusia itu bisa berimajinasi silahkan tanya kepada stephen hawking.

Dia membuat teori kalau alam semesta tercipta secara tidak sengaja tanpa ada campur tangan tuhan. Tuhan itu ada dari rasa ketidak berdayaan manusia sama seperti dingin dan gelap. bukan karena keyakinan”

Dan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang serupa, intinya si penanya menanyakan keberadaan tuhan, karena menurutnya tuhan itu tercipta dari pikiran manusia sendiri.

Sungguh memilukan memang.

Aku memang bukan orang yang terlalu taat dalam menjalankan perintah tuhan. Tapi alhamdulillah, aku masih punya keimanan dan keyakinan bahwa tuhan itu maha gaib. Tuhan memang tidak bisa dijelaskan secara nalar dan logika. Karena apa? Karena manusia mempunyai keterbatasan pada indranya. Jangankan untuk melihat Tuhan, melihat cahaya matahari terik saja sudah kesilauan. Jangankan untuk mendengar tuhan, suara dengan frekuensi yang sangat tinggi saja, bisa-bisa pecah gendang telinga. Jangankan untuk menyentuh tuhan, menyentuh air mendidih (100 derajat) saja kita kepanasan.

Pencipta dan mahluk ciptaannya itu memiliki perbedaan sifat yang terbalik 180 derajat. Manusia, hewan, tumbuhan itu bisa dilahirkan/ditumbuhkan dan mati. Sedangkan pencipta tidak. Mahluk itu berawal dan berakhir, beranak dan diperanakkan, sedangkan pencipta tidak. Persis seperti yang ditulis dalam kisah di atas tadi. Memang belom ada ilmu pengetahuan yang dapat menangkap keberadaan tuhan, tapi tidak berarti Tuhan tidak ada kan?

Coba kita pikirkan secara logika! Selama berjuta-juta atau mungkin milyaran tahun semenjak terciptanya alam semesta, benda-benda angkasa bergerak dengan orbitnya masing-masing. Siapa yang mengaturnya? Apakah itu bentuk ketidak-sengajaan? Bukan! Tuhan yang mengaturnya!

Tulisan ini bukan aku buat untuk membuktikan bahwa aku yang benar atas opiniku bahwa tuhan itu ada, bukan juga untuk menyalahkan opininya. Setiap orang berhak atas pilihan hidup dan keyakinan yang di-iman-i nya. Toh, pada akhirnya kita sendiri yang menanggung atas segala yang kita buat kan?

Yang jelas, lewat postingan ini aku yang ilmu agamanya masih dangkal banget cuma mau ngingetin sama orang-orang yang (masih) gak percaya atas adanya Tuhan :
sob, agama tuhan bukan untuk dipikirkan. Agama itu diciptakan sebagai penghubung manusia dengan penciptanya. Bukan tugas mahluk buat mikirin, tugas manusia itu cuma jalanin. Kalau lu mau tau lebih banyak tentang bukti adanya Tuhan, silahkan baca Al-Qur'an, baca terjemahannya, baca dengan bijak karena Al-Qur'an itu buat orang-orang yang mau berfikir. Tapi tetap aja, semua pilihan lu yang nanggung resikonya kok. Gak semua hal bisa dipikirin pake logika, itu fungsi diciptakannya hati dan perasaan

Tuhan itu bukan diciptakan fikiran! Tuhan itu ada untuk orang yang yakin dan percaya. Tuhan ada di hati orang yang beriman.

Kejujuran VS Kebohongan

Pernahkah kamu mendengar kalimat seperti ini : "Bohong demi kebaikan" ?
Atau pernahkah mendengar kalimat yang ini : "Jujurlah walau itu menyakitkan" ?
Mana yang benar? Bohong untuk baik atau jujur walau sakit? Ini adalah sebuah dilema. Buah dilema...


Mari kita bandingkan kedua kalimat di atas!

Bohong demi kebaikan

Dari kata pertama saja kita sudah menemukan kata yang negatif secara arti. Bohong! Yaitu tidak benar, palsu, tidak sesuai kenyataan. Namun, kebohongan dilakukan untuk sesuatu yang baik. Ini adalah 2 hal yang bertolak belakang. 

Kebaikan dalam hal ini adalah baik yang sebenar-benarnya. Bukan untuk kepentingan pribadi, seperti yang sudah banyak terjadi. Kebohongan untuk kebaikan boleh saja dilakukan. Kenapa begitu? Karena eh karena, menurut Agama, Islam khususnya, 3 point dimana kebohongan diperbolehkan. Adapun ke 3 point tersebut adalah berbohong untuk mendamaikan manusia, berbohong di medan perang, dan berbohong kepada suami-istri untuk menghindari cekcok dan permasalahan yang besar (namun bukan untuk menutupi kesalahan). 

Selain 3 hal di atas, ada beberapa point lagi yang memperbolehkan kita berbohong. Misalnya, berbohong kepada musuh (orang jahat yang ingin mengambil yang bukan haknya), kepada anak kecil (ketika seorang anak menangis karena ingin ikut, padahal orang tuanya akan pergi ke kantor), kepada orang sakit (berkata ia akan sembuh padahal sakitnya parah, untuk menjadi penyemangat agar dia sembuh).

Inikah Musik Indonesia?



Yang jomblo-jomblo, biasanya jam segini pada bengong. Kalo gak ngetwit, ya paling colok headset denger musik galau. Kasian banget lu mblo #GakSadarDiri. 

Daripada mojokin jomblo (yang udah terpojok), mending ngomongin yang lebih berbobot. Mumpung hari ini tanggal 9 Maret, hari musik nasional #Yeahh. Alangkah baiknya kita bahas bulu mata badainya Syahrini... Eh maksudku tentang musik di negeri kita yang semakin amburadul.

Beberapa taun silam, ketika wajah ini masih unyu-unyu, bulu ketek belom merambat kemana-mana, dan janggut ini belom bergelantungan kayak kambing, aku seneng banget pantengin TV tiap hari. Ketika itu cewe-cewe di film Dono-Kasino-Indro masih bangga memiliki ketek berbulu lebat. Selain itu, ada film laga terbaik sepanjang masa "Wiro Sableng". Tiap hari minggu, bangun tidur langsung cuci sepatu, terus udah melongo depan TV dari jam 6 buat nonton kartun di RCTI, dari Chibi Maruko Chan sampai sampai siang ditutup dengan masquerade (iya ini bukan kartun tapi tetep aja menghibur), bahkan sangking enggan melepas pandangan dari layar, emak suruh mandi aja sampe ngancam pake tali pinggang.

Acara musik masih keren-keren banget, ada MTV dengan musik-musik kerennya. Isinya bener-bener berkualitas, dengan beragam genre, video clipnya pun oke banget. Ada juga acara musik buat anak-anak yang di bawain agnes monica (lupa namanya), yang pantas dinikmati anak-anak kecil.

Semakin kesini, tayangan-tayangan itu hilang. Gak ada lagi kartun, gak ada lagi acara musik anak-anak, bahkan sekarang acara musik buat orang gede udah gak berkualitas lagi. Isinya cuma sekumpulan anak-anak 4l4y yang joget pembantu, diiringi artis pengisi acara (yang kebanyakan lipsing) dangdut kalau gak boyband/girlband. 

Rest In Peace, Kawan

Semalam tepatnya tanggal 28 Februari 2013, gak beda sama hari-hari sebelumnya. Bangun pagi, kuliah, nongkrong di kantin, pulang. Sampai di rumah, aku cek recent updates di BB yang emang gak ku sentuh selama di kampus. You know what? Aku dapat kabar musibah. Di kampungku Tanjungpinang, telah terjadi kecelakaan beruntun sekitar pukul 11.30 WIB. Kecelakaan ini menewaskan seorang pengendara sepeda motor. Korban tewas di tempat dalam keadaan mengenaskan. Badannya terjepit di antara truk dan mobil pick-up. Karena beberapa alasan gambar tidak bisa aku upload, coba search aja di google "kecelakaan beruntun km.6 tanjungpinang".

Gak cuma itu yang membuatku ngeri. Bangun tidur siang, aku cek lagi BB ku. Ada sekitar 8 bbm masuk, isinya sama semua. Ternyata korban tewas adalah 'Yusman Perdana'. Almarhum adalah temanku. Pertama kali kenalan ketika kami ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang sama. Kemudian bersekolah di SMP yang sama. Jujur aja, setelah memastikan bahwa benar almarhum adalah Yusman, ada sesuatu yang mengganggu fikiran. Usianya hampir sama denganku. Tapi almarhum harus pergi duluan. Suer! Perasaan campur aduk. Jadi ngeri sendiri.

Kronologisnya, almarhum sedang berhenti di belakang sebuah mobil pick-up ketika lampu lalu lintas menunjukkan tanda berhenti. Beberapa saat kemudian, sebuah truk melaju dari arah belakang. Kondisi jalan memang agak menurun. Ternyata rem truk tersebut blong. Dengan tragis, truk tersebut menabrak almarhum, kemudian dengan cepat badannya terhimpit di antara truk dan pick-up di depannya. Tidak hanya sampai di situ. Ada beberapa mobil di depan pick-up juga ikut tertabrak, bahkan salah satu mobil yang berada paling depan menabrak bundaran di lokasi. Ini ada video CCTV ketika kecelakaan tersebut terjadi.


Menurut adikku yang datang ke rumah duka, kondisi almarhum sangat mengenaskan. Dari bahu hingga pinggangnya remuk. Bisa dibilang sudah gepeng. Banyak jahitan di tubuhnya. Bahkan, untuk menganggkat jasadnya, harus menggunakan karpet. Bagian wajahnya hanya memar memar, dengan sedikit jahitan di pelipis matanya. 

Musibah dan kematian memang sudah di atur oleh sang sutradara hidup. Tapi apa salahnya kita meningkatkan kewaspadaan. Dari kejadian di atas, kita bisa mengambil hikmah. Kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya ajal bisa datang kapan saja.

Selamat jalan kawan. Semoga engkau diterima di sisi terbaikNYA.
Rest In Peace, Yusman Perdana.



Cara Gampang Menjaga Kebersihan

sumber


Ada beberapa orang yang biasa bekerja atau berkarya di suasana ruangan yang amburadul dengan alasan lebih nyaman, lebih mudah dapat inspirasi, atau memang suka dengan yang abstrak dan acak-acakan. Aku salah satunya :D. Jujur aja, aku emang lebih suasana ruangan yang acak-acakan. Tapi bukan berarti juga suka dengan yang kotor ya. Mau se-rapi-rapi-nya ruangan, kalau kotor siapa sih yang suka? Yang ada bukan inspirasi yang didapat, tapi penyakit seperti flu, batuk dan lainnya.

Itu baru ruangan, gimana kalau area yang lebih luas? Seperti kota misalnya, banyak banget masalah yang bakal timbul kalo gak dijaga kebersihannya. Baru-baru ini aja lah liat, kota Jakarta terendam sama yang namanya banjir. Apa coba penyebabnya? Ya itu tadi, kebersihan yang gak dijaga. Sampah berserakan dimana-mana. Got yang fungsinya sebagai drainase aliran air penuh dengan sampah, Sungai yang harusnya jadi sumber air yang bisa dimanfaatin juga penuh dengan sampah. Kalau udah begini, mau nyalahin siapa coba kalo banjir?

Emang sih sampah bukan satu-satunya penyebab banjir, tapi kebersihan paling mudah buat dijaga. Ya mudah kalau pada sadar. Hanya saja manusianya yang susah buat sadar. Ntar kalo udah timbul bencana, baru deh berkoar-koar nyalahin sini situ. Ya seperti itu lah sifat mayoritas manusia.
Buat ngejaga kebersihan itu gampang sebenarnya, gampang banget malah. Kita cuma perlu ngelakuin hal-hal kecil dari dalam diri kita sendiri :

Tipe Tipe Pengawas Ujian

'Libur telah tiba, libur telah tiba, hore!! hore!! hore!!' lagu ini sering banget terdengar di telinga. Tapi dulu waktu masih zaman main gimbot, waktu belom ada generasi alay, waktu orang-orang gede galau masih pake lagu didi kempot. Sekarang mah kalo liburan, anak-anak pada nyanyi 'Mungkin, ini lah rasanya cinta pada libur pertama' wkkwkwk. Oke cukup nostalgia nya, sekarang hadapi aja hidup ini #BenerinPeci


sumber

Setelah seminggu berperang melawan penjajahan dosen, akhirnya libur datang. Maka dari itu, sesuai judul di atas, aku mau bahas mengenai tipe-tipe dosen pengawas ujian. Kenapa gak nyambung? Mungkin udah gak cocok aja #OkeIniGaje. Sebenarnya tadi pagi ujian terakhir buat semester 5, terus dapet pengawas yang naudzubillah. Mungkin kalo di ramen, udah level 25 itu dosen. Gerak dikit dipelototin, berisik dikit ditegorin, kepala miring dikit diceramahin, resleting celana kebuka ditutupin, ya gitu lah pokoknya. Jadi ditengah suasana mencekam, kepikiran buat mengklasifikasikan dosen dari gimana cara ngawasnya. Emang gak penting sih, tapi biarlah daripada dipikirin sendiri mending ditulis. Ya gak?


This is it!! #GoyangDada #AlaChefFarahKuin

Ketika Bingung Mau Nulis Apa

sumber

Huaaaah!! Udah lama banget gak mosting. Selain sibuk berkelut sama yang namanya materi-materi UAS dan tugas-tugas yang nyaris membuat aku epilepsi, aku juga sulit buat dapatin topik apa yang bakal ditulis di sini. Jujur aja udah seminggu ini mikir sepanjang hari, sambil boker, ngupil, salto, jungkir balik (oke ini lebay!!), tapi tetap aja gak nemu ide. Ini kah yang dinamakan stuck ide?

'ah, udah lama gak update blog nih!' *idupin laptop, buka browser, masuk editor blogger*
'nulis apaan nih?' *mikir 10 menit*
'ntar aja deh. bingung mau nulis apa -_-' *close tab editor*

Mungkin beberapa dari kamu pernah atau bahkan sering ngalamin kaya gini, maksudnya kaya gitu, ya gitu lah. Semangat ada, gede malah, tapi idenya secuil pun gak kebayang. Nah! Kalau iya, mari kita lanjut. Oh iya, sebelumnya ini postingan bukan buat ngajarin. Gimana mau ngajarin, wong ini aja kudu semedi dulu biar bisa update wkwkwkw. 

Ini nih beberapa point yang kudu diperhatiin biar bisa nangkap ide buat diolah jadi tulisan alias biar ga stuck ide versi on the crot

1. Mood

Nah ini nih yang paling sering jadi pengganggu dalam mengeksplorasi ide (gile bahasa ku kwkwkwkwk). Mood menjadi senjata utama dalam menghasilkan sesuatu. Yah walaupun gak semua yang cuma ngandalin Good Mood dalam menghasilkan sesuatu. Penulis berbakat seharusnya bisa menulis dalam keadaan apapun.  Ada beberapa orang yang bisa nulis dalam keadaan Bad Mood, misalnya menulis puisi dengan penuh amarah, kesedihan, kegalauan. Tapi untuk kita (terutama aku) ini berat banget. Karena nulis belom jadi kegiatan primer. Terus menurutku, apakah benar jika karya diciptakan untuk berbagi hal yang tidak baik kepada pembaca? Alangkah lebih baik berbagi kepada penikmat karya kita dengan memberikan sesuatu yang baik pula, seperti berbagi pengalaman menyenangkan, tips-tips bermanfaat, humor-humor ringan maupun berat dan lain-lain.
Mood yang baik biasanya akan membuat kita 'enteng' dalam menghasilkan sesuatu. Tapi sebenarnya masalah Mood ini hanya alasan untuk tidak berkreasi. Karena apa? Bukankah Mood kita sendiri yang mengontrol? Jadi jagalah Mood agar kita tidak bergantung padanya. Lakukan hal-hal yang menurut kamu bisa membuat Mood menjadi lebih baik sebelum duduk didepan laptop untuk menulis. 

Ini Dia Tips UAS ala Aku


Hai hai..

Udah lumayan lama gak ngepost, maklum sibuk pemotretan berbagai majalah fauna wkwkkwwk. Tapi gak bisa juga sibuk dijadiin alasan buat gak ngepost kan? Makanya ini disempetin ngepost walau sebenarnya postingan ini penting gak penting gitu #NahLoh??. Ya pokoknya gitu lah!! Bingung? Sama!! Aku juga!! wkwkkwkw #Skip

Kebanyakan teman-teman Senin semalam udah pada UAS. Dan Facebook, Twitter, sampai BBM penuh dengan status berisikan "kesusahan" atau "keluhan" menghadapi UAS. Tapi tidak dengan-ku. Bukan karena Aku terlalu pintar, tapi Aku emang belom UAS. Aku UASnya dua minggu lagi wkwkkw. Kampus ku emang selalu telat, gak itu ujiannya, liburnya atau masuknya. Ada enaknya ada enggaknya!! Enaknya sekarang masih bisa santay, terus ntar udah pada masuk tapi aku masih enak liburan :P. Tapi enggak enaknya, orang udah pada liburan, Aku puyeng UAS T_T. Eh ini kok malah curhat?? #SkipLagi

Mumpung lagi pada UAS, Aku mau bagi-bagi tips untuk menghadapi yang kebanyakan jadi momok dalam hidup #Tsaah. Karena apa? Karena eh karena, sebenarnya UAS itu gak seserem yang dipikirin. UAS itu bisa berjalan lancar, lancar banget malah. Asalkan dapat pengawas yang oke! wkwkwk. Semoga ntar UAS yang ngawas bukan chef Juna ya Allah!! 



Oke langsung aja, ini dia tips menghadapi UAS ala Aku #ProkProkProk

The "Pity" Dea [Cerbung Part 4]




Gue berjalan perlahan ke arah pintu kelas. Semakin dekat, jantung Gue pun semakin deg deg ser. Sekarang jam sepuluh lewat empat puluh ima menit. Dan matakuliah udah dimulai sejak jam sepuluh tadi. Gara-gara Joni kampret yang udah bikin Gue apes mulu dari semalam. Sekarang tuh anak gak masuk, padahal udah Gue ajakin telat bareng biar kena omelnya bareng juga. Ya lupakanlah dia. Seenggaknya Gue masih bisa ngisi absen.

Gue mengetuk pintu kelas, “permisi pak, maaf saya telat, ban motor saya bocor pak” Gue terpaksa bohong demi kelancaran proses absenisasi hari ini       

“Memangnya kamu berangkat dari rumah jam berapa?” tanya si dosen
“ng… ng… jam… jam setengah sepuluh pak” jawab Gue gugup  
“Sekarang kamu lihat jam di situ!” dosen menunjuk ke arah jam dinding yang nempel di antara gambar Pak SBY dan Budiono, “Lihat sudah jam berapa sekarang?”   
“ng… udah jam sebelas kurang lima belas pak” Gue ngejawab sambil nunduk malu diliatin anak-anak kelas
“Memangnya berapa lama sih nambal ban?” pada saat ini Gue pengen banget ngambil kursi di samping Gue, terus nimpuk kepalanya          
“hmm… lima belas menit pak” jawab Gue            
“Yaudah…”
Gue mengangkat wajah, “terima kasih pak” Gue melangkah ke arah kursi dipojokan belakang   
“Hei kamu!"
Gue noleh kebelakang, "Ya pak?"
"Maksud saya, yaudah kamu keluar!”         
“Jleb” Gue nelen ludah, dan keluar dengan tampang bego, diiringi cengengesan anak-anak     
   
Sungguh sial nasib Gue. “Kenapa harus Gue yang mengalami ini semua ya tuhan” dalam hati Gue. Sekarang, rasanya Gue kepengen nyari rel kereta terdekat, terus berdiri di tengah rel biar ditabrak terus mokad. Oke ini lebay. Gue cuma bercanda.           

Karena Gue gak tau mau ngapain lagi, akhirnya Gue mutusin buat balik kerumah. Gue jalan ke parkiran buat ngambil motor. Dan apa yang terjadi? Gue yakin banget kalo motor Gue taro di samping motor vespa ijo. Tapi kenapa sekarang gak ada? Gue bingung setengah mati. Gue ngecek di kantong celana, dan ternyata kunci Gue gak ada. “KUNCI GUE ILANG, MOTORNYA JUGA!!”

Gue panik banget. Gue liatin satu-satu motor yang diparkir disitu. Gue perhatiin detail-detailnya. Gue ngeliat ada  satu motor yang bentuknya mirip. Gue deketin, Gue naikin motornya.

Pas Gue duduk di atas motor, tiba-tiba...