Kejujuran VS Kebohongan

Pernahkah kamu mendengar kalimat seperti ini : "Bohong demi kebaikan" ?
Atau pernahkah mendengar kalimat yang ini : "Jujurlah walau itu menyakitkan" ?
Mana yang benar? Bohong untuk baik atau jujur walau sakit? Ini adalah sebuah dilema. Buah dilema...


Mari kita bandingkan kedua kalimat di atas!

Bohong demi kebaikan

Dari kata pertama saja kita sudah menemukan kata yang negatif secara arti. Bohong! Yaitu tidak benar, palsu, tidak sesuai kenyataan. Namun, kebohongan dilakukan untuk sesuatu yang baik. Ini adalah 2 hal yang bertolak belakang. 

Kebaikan dalam hal ini adalah baik yang sebenar-benarnya. Bukan untuk kepentingan pribadi, seperti yang sudah banyak terjadi. Kebohongan untuk kebaikan boleh saja dilakukan. Kenapa begitu? Karena eh karena, menurut Agama, Islam khususnya, 3 point dimana kebohongan diperbolehkan. Adapun ke 3 point tersebut adalah berbohong untuk mendamaikan manusia, berbohong di medan perang, dan berbohong kepada suami-istri untuk menghindari cekcok dan permasalahan yang besar (namun bukan untuk menutupi kesalahan). 

Selain 3 hal di atas, ada beberapa point lagi yang memperbolehkan kita berbohong. Misalnya, berbohong kepada musuh (orang jahat yang ingin mengambil yang bukan haknya), kepada anak kecil (ketika seorang anak menangis karena ingin ikut, padahal orang tuanya akan pergi ke kantor), kepada orang sakit (berkata ia akan sembuh padahal sakitnya parah, untuk menjadi penyemangat agar dia sembuh).

Inikah Musik Indonesia?



Yang jomblo-jomblo, biasanya jam segini pada bengong. Kalo gak ngetwit, ya paling colok headset denger musik galau. Kasian banget lu mblo #GakSadarDiri. 

Daripada mojokin jomblo (yang udah terpojok), mending ngomongin yang lebih berbobot. Mumpung hari ini tanggal 9 Maret, hari musik nasional #Yeahh. Alangkah baiknya kita bahas bulu mata badainya Syahrini... Eh maksudku tentang musik di negeri kita yang semakin amburadul.

Beberapa taun silam, ketika wajah ini masih unyu-unyu, bulu ketek belom merambat kemana-mana, dan janggut ini belom bergelantungan kayak kambing, aku seneng banget pantengin TV tiap hari. Ketika itu cewe-cewe di film Dono-Kasino-Indro masih bangga memiliki ketek berbulu lebat. Selain itu, ada film laga terbaik sepanjang masa "Wiro Sableng". Tiap hari minggu, bangun tidur langsung cuci sepatu, terus udah melongo depan TV dari jam 6 buat nonton kartun di RCTI, dari Chibi Maruko Chan sampai sampai siang ditutup dengan masquerade (iya ini bukan kartun tapi tetep aja menghibur), bahkan sangking enggan melepas pandangan dari layar, emak suruh mandi aja sampe ngancam pake tali pinggang.

Acara musik masih keren-keren banget, ada MTV dengan musik-musik kerennya. Isinya bener-bener berkualitas, dengan beragam genre, video clipnya pun oke banget. Ada juga acara musik buat anak-anak yang di bawain agnes monica (lupa namanya), yang pantas dinikmati anak-anak kecil.

Semakin kesini, tayangan-tayangan itu hilang. Gak ada lagi kartun, gak ada lagi acara musik anak-anak, bahkan sekarang acara musik buat orang gede udah gak berkualitas lagi. Isinya cuma sekumpulan anak-anak 4l4y yang joget pembantu, diiringi artis pengisi acara (yang kebanyakan lipsing) dangdut kalau gak boyband/girlband. 

Rest In Peace, Kawan

Semalam tepatnya tanggal 28 Februari 2013, gak beda sama hari-hari sebelumnya. Bangun pagi, kuliah, nongkrong di kantin, pulang. Sampai di rumah, aku cek recent updates di BB yang emang gak ku sentuh selama di kampus. You know what? Aku dapat kabar musibah. Di kampungku Tanjungpinang, telah terjadi kecelakaan beruntun sekitar pukul 11.30 WIB. Kecelakaan ini menewaskan seorang pengendara sepeda motor. Korban tewas di tempat dalam keadaan mengenaskan. Badannya terjepit di antara truk dan mobil pick-up. Karena beberapa alasan gambar tidak bisa aku upload, coba search aja di google "kecelakaan beruntun km.6 tanjungpinang".

Gak cuma itu yang membuatku ngeri. Bangun tidur siang, aku cek lagi BB ku. Ada sekitar 8 bbm masuk, isinya sama semua. Ternyata korban tewas adalah 'Yusman Perdana'. Almarhum adalah temanku. Pertama kali kenalan ketika kami ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang sama. Kemudian bersekolah di SMP yang sama. Jujur aja, setelah memastikan bahwa benar almarhum adalah Yusman, ada sesuatu yang mengganggu fikiran. Usianya hampir sama denganku. Tapi almarhum harus pergi duluan. Suer! Perasaan campur aduk. Jadi ngeri sendiri.

Kronologisnya, almarhum sedang berhenti di belakang sebuah mobil pick-up ketika lampu lalu lintas menunjukkan tanda berhenti. Beberapa saat kemudian, sebuah truk melaju dari arah belakang. Kondisi jalan memang agak menurun. Ternyata rem truk tersebut blong. Dengan tragis, truk tersebut menabrak almarhum, kemudian dengan cepat badannya terhimpit di antara truk dan pick-up di depannya. Tidak hanya sampai di situ. Ada beberapa mobil di depan pick-up juga ikut tertabrak, bahkan salah satu mobil yang berada paling depan menabrak bundaran di lokasi. Ini ada video CCTV ketika kecelakaan tersebut terjadi.


Menurut adikku yang datang ke rumah duka, kondisi almarhum sangat mengenaskan. Dari bahu hingga pinggangnya remuk. Bisa dibilang sudah gepeng. Banyak jahitan di tubuhnya. Bahkan, untuk menganggkat jasadnya, harus menggunakan karpet. Bagian wajahnya hanya memar memar, dengan sedikit jahitan di pelipis matanya. 

Musibah dan kematian memang sudah di atur oleh sang sutradara hidup. Tapi apa salahnya kita meningkatkan kewaspadaan. Dari kejadian di atas, kita bisa mengambil hikmah. Kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya ajal bisa datang kapan saja.

Selamat jalan kawan. Semoga engkau diterima di sisi terbaikNYA.
Rest In Peace, Yusman Perdana.